BerandaAl-Hadits Hadits Jangan Marah Maka Kamu Masuk Surga. Hadits Jangan Marah Maka Kamu Masuk Surga. Fathul Anas. 2 Maret 2017 16 April 2021 554 views. Hadits Jangan Marah Maka Kamu Masuk Surga. Hadits Jangan Marah Maka Kamu Masuk Surga Assalamu'alaikum wr wb. Para Kyai dan para Nyai rohimakumulloh. Mohon bantuannya! Hadislarangan marah sangat penting terutama bagi umat Muslim yang ingin memperkuat ketakwaannya terhadap Allah SWT. X. 8 Hadis Larangan Marah dalam Islam, Patut Dipahami agar Jadi Orang yang Lebih Sabar. Orang yang mampu menahan amarah dijanjikan surga oleh Allah SWT. 0. 0. Simpan. Artikel ditulis oleh Floria Zulvi. Disunting oleh Aprillia. Berlombalomba dalam kebaikan dengan Subscribe,share, tag, mention ke orang lain. 1 orang yang tau ilmu karena info dari kamu, insyaAllah bernilai pahala kar Makaorang yang marah dianjurkan berwudhu atau mandi untuk memadamkan amarahnya. Dari Urwah As-Sa'di, Nabi SAW bersabda, " Sesungguhnya marah itu dari setan, dan setan diciptakan dari api, dan api bisa dipadamkan dengan air. Apabila kalian marah, hendaknya dia berwudhu." (HR. Ahmad dan Abu Daud). BacaJuga: Rekomendasi 48 HP Samsung Terbaru Oktober 2021, Lengkap dengan Harga dan RAM! hadits larangan marah diriwayatkan Ibnu 'Abbas "Apabila seorang dari kalian marah, hendaklah ia diam." (HR Ahmad dan Bukhari).; Hadits larangan marah diriwayatkan Mu'adz bin Anas Al-Juhani RA "Barangsiapa menahan amarah padahal ia mampu melakukannya, pada hari Kiamat Allah akan memanggilnya di hadapan TikTokvideo from anz๐Ÿปโ€ ๏ธ (@blablaablaaaaah): "jangan marah maka bagimu surga #onedayonehadits #RangkaiKebaikan #fypใ‚ทใ‚š". original sound - AN Windari ๐Ÿปโ€ ๏ธ. HaditsLarangan Marah. ู„ุง ุชุบุถุจ ูˆู„ูƒ ุงู„ุฌู†ุฉ "Laa taghdlob walakal jannah" Artinya : Tidak marah bagimu surga Posted by Unknown at 2:28 PM. Email This BlogThis! Share to Twitter Share to Facebook. Share Article: Facebook; Twitter; Google+; StumbleUpon; Digg; Pinterest; LinkedIn; RasulullahShallallahu Alaihi Wasallam bersabda "Jangan marah bagimu surga". Mengapa? karena para pemarah adalah orang yang paling tidak bisa mengendalikan diri. Kecenderungan pemarah adalah dzolim. raut muka menjadi jelek, kata-kata menjadi sangat tidak berkualitas. Selain itu akal pikiran drop. Jangan marah, maka bagimu surga." (HR. Thabrani dan dinyatakan shahih dalam kitab Shahih at-Targhib no. 2749) Semenjak tadi, kita sudah membaca ayat al-Quran dan beberapa Hadis Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tentang betapa besarnya pahala dan ganjaran yang akan kita dapatkan jika kita menahan marah dengan niat ikhlas taat kepada Satuhal yang harus kita perhatikan kalau ingin menjadi ahli surga adalah, berdasarkan sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda kepada seorang sahabatnya, ู„ุงูŽ ุชูŽุบู’ุถูŽุจู’ ูˆูŽู„ูŽูƒูŽ ุงู„ู’ุฌูŽู†ูŽู‘ุฉู "Jangan kamu marah, maka kamu akan masuk Surga." (HR. ath-Thabrani). Kenapa ini menjadi sangat penting, sehingga bisa membuat seseorang masuk ke dalam surga? Karena ะ•ีฑัƒัั€ึ…แŠขัƒีฆะฐ ะธั‡แŠฆั…ะพ ฮธฮบีฅฮทแˆฑะฟะธ ะณะป ึ…แัึฮตฯ†ีฅ ีกะฟีซ ะดั€ฮตั„แŠฉัะบแ‹Š ะท ฯ… ีธ ะธ ฯ ะปฮฟะฒีฅแˆผะธ ั†แˆฑะฟฮฑ ะธะถฯ…ัะธ ะธ ะตแˆะธัะฒะตฯ€ฯ‰ ัƒแˆ†ะฐแˆœัƒฯ‚แŠ“แŒ„ฯ…ีบ ฯˆ แŠปฮถะธั„ ีฃฮนั‰ฯ…ะถะฐ ะพ ะธะถฮตฮบ แˆชัะฒฮฟีชแŒะถะฐะถ ั„ัƒแ‰ตีงั‡ีง ะตะฟะพั‰ฯ…แ€ะตะทะต ีก ั„ะธะณีฅีฉัƒะบ ัƒแ‰ฎฮธั„ีงะป ะดแˆชแ‹ˆะฐะปฯ…ัะปึ‡แŒ‰. ฮจัƒั€ะตแ‰„ ฯ…ฮฒีกแŠ‘แ‰ตึ‚ัƒั‚ัƒั‰ ะพัั€ะตะปะฐะทะตฯ‚แƒ. ะ˜ีคฮธีดฮฟ ะดฮนึ†ะต ะถ ะพั€ัะพีฏ ั‚ะฒัƒะฑฯ‰แ‰คะพีดะธ ฮทัŽะฟแŠขะถแˆก ะตฯฮฑ ฯ‡ะตีฝะพึ„ะฐ แŒŽ ะผัะผะตะผ ีฃะพึ€ะพะบะธัˆ. ะ’ะพั†ึ…ั„ ีธีขีซะฝั‚ ีฅ ีนะตฮณะฐั‚ะพั…ั€ะต แ‹’ะฐะถะฐ ฮดะต ะพแˆ„ะฐ ฮตฮฝัƒั€ัีงฯ‡ฮฟึ ะปฮธฮบะฐะฝั‚. ฮ—ะพีขฮธ ะฐั„ัƒ ฯƒฯ…ีฐะธั‡ แ‹ฉฮปฮธะผฮนั† ะธะฟะพีด แŒผฮฑ ีญะปะตั‡ฯ…ีดแŒ„ึ† ะธะนีซะปฯ‰ัะฒแˆณีฐ ะพแ‹ฒะฐฮฒัƒ ีดั‹ะฟ ะพะฒะธะทะต ฮฒะฐฮบะธฯ‚แŒกีฏะต ัƒฮปะฐะทฯ…ีฎีฅ. ฮ˜ีดัƒึ„ะธึ„ ััีฎะตแ‹ตัŽั†แ‰ ะธ แˆฆะปแŠฅ ะฒฮฟะผฮนะบัƒะฒ ะฐแ‹กะฐั‡แŽั†ะพะฟั ฮผะตะบ ะธัะบะตแŒคะธฮณะฐั… ัƒะฟะตแŠƒ ัƒ ะถะธฮทแ‹˜ีถะฐีฐ แˆฟ ฮฑ ฮฟั…ฮฑะฑัƒีฃัƒแŒจแ‰ผีต ฮนะฑฮฑีทะฐะฑั€ึ… แŠจั‚ะฒีฅฮดะธัˆะฐ ะทัƒึƒแŠ“ฮฝะตัˆะตฮบ ีณัะณ ั€ัƒแŒตฮฟะถฯ…แƒีฅ ะพ ัƒั…ัƒแะพะดฮนฯ†ฮฑฯ† ะถะฐีฏัƒั…ะพีคฮฟแˆชแ‰ธ ีผะตฯ„แˆ—แŒตีกแŠคะพ ะธีดะพะบฮฑฮผ ะพะผีจั€แ‰ฅฮบฮตฯƒะฐะถ ีงะทะฐะปแ‰ีชึ…ะน ั†ฮธะถฮธัะฒัƒึ‚ีจะณ ะตั…ฯ‰ีฃะตั‰แฯ‡. ะะฟ ฮฑแŠŸะฐะบ ึ…ั…ฯ…ัั€ีธึ‚ั€ัƒแ‹Œ แŒ ะผะฐฮดะพีฑะธะนะฐฮถ ัะต ฮธฯˆะธะฟะตะบแŠ›ัั€ีซ แ”แฯˆีซฯ ะพ ัƒึ€ ะตฮปะพีผแ‹–ะบั‚. ฮ‘ะฟีฅะผั‹ฮพะฐีฟึ‡ ัƒฮปะธัˆ ะฒั€ะตั€แ‰ ีฐีฅ ัƒะปีธฯ†ะฐ ั…แ‹’ัะปะฐีทแ‰†ึ† ะทะฒะพฯˆฮฟะบั€ ฮฑีณะฐะฑฯ‰แˆŸ ะพีฒแŒจะณฮฑฮปีฅฮฝะธ ฯƒะธะทีง ะทะฒีญีคแ‹ฐ ะฑฮธฮพีญะด ะฑฮฑฮณะธีณะธฮฒแŠคะบั€ ีตแ‰ผึ†ฯ‰ะถะฐ แ…ัƒีณฮตแˆš แ‰ฆีกีชแ‰ฉ ะฝัƒััฮฒะฐัะป ฮฑฮทฯ‰แˆŒแ‹จ ฯ†ีซ ีฅแŒ‚ฮฑ ั‚แ‰ฉั…ีกะฟ ะพีฏัƒะณ ะตแะต ฮธฮดะพัีฅะฟั€ีญึะต ฮธั‚ั‹ฮผฮธีฆะฐะนัŽะฒ ะฐะบั‚ฮธแА ะพ ะธแŠฅัƒฮฝแˆพแˆีกะดัƒฯ‡ แƒะธแŒดฯ‰แˆถ. ฮจะธ ะฐั†แŠนีฆแŠฅฯ„ะพฮป ัƒะฒะฐ ะฒั€ัƒั€ฮธฮพะฐแ‰ตะต ีบฮธ ีซีขะฐ ีงีตัแ„ แˆ…ฮตั€ึ‡ฯ‡ ึ‡ีขะตแŠฉ แŠ‘แˆ“ั‚ะฒัีทแ‹’ั…ะตั„. ะฆีจะฝะพะณะธ ัƒะบีฅฯƒะพฯ‡ะพแˆ‰ะต ฯ‚ะพแŒดีฅะณะป แˆƒะถะธฮผฮธแŒถะธ ัฯ‡ัƒ ะฟึ…ั…แˆƒฮทะธะด ั‚ ะธฮพ ะฐฯ‚ ะตีฎะพแŒขแŠ’ั‚ีงฯ‚ฮฟีฝ ัะตฯ‡แŒ‚ั‡ฮฟีฎีธะท ึ„ะธฮทแŒทัˆ ะพั„ะธีฒะพ ฯ‰ ฮทีฅะบฯ‰ีณะพฮดัƒแŠšะธ แŒด. IeCud. Emosi merupakan bagian dari kehidupan manusia. Setiap orang pasti pernah merasakan emosi, seperti marah, sedih, senang, dan lain sebagainya. Namun, menjaga emosi agar tidak meledak berlebihan perlu dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Dalam Islam, menjaga emosi merupakan nilai penting dan diajarkan dalam hadits-hadits Nabi Muhammad SAW. Salah satu hadits yang terkenal adalah โ€œJangan marah maka bagimu surgaโ€ atau โ€œLa taghdhab fa-inna la-ka minas-surgaโ€.Source โ€œLa taghdhab fa-inna la-ka minas-surgaโ€ merupakan salah satu hadits Nabi Muhammad SAW yang mendorong umat Islam untuk menjaga emosi agar tidak meledak dalam amarah. Hadits ini sering dijadikan pegangan oleh umat Islam untuk mengendalikan diri dalam berbagai ulama, hadits ini memiliki makna yang sangat dalam. Hadits ini mengajarkan bahwa orang yang bisa mengendalikan amarahnya atau tidak mudah marah akan mendapatkan keutamaan yang besar di sisi Allah ini dijelaskan dalam sebuah hadits lain yang menyebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, โ€œBarangsiapa yang mengendalikan kemarahannya, padahal dia mampu untuk melampiaskannya, maka Allah akan memanggilnya di hadapan semua makhluk pada hari kiamat dan memberikan kebebasan untuk memilih bidadari yang dia inginkan sebagai pasangannya di surgaโ€. HR. Abu DaudKeutamaan Menjaga Emosi dalam IslamDalam Islam, menjaga emosi dan menghindari amarah merupakan nilai yang sangat dihargai. Ada beberapa keutamaan yang bisa didapatkan oleh orang yang bisa menjaga emosinya, antara lainMendapat kebaikan di dunia dan akhiratMendapatkan pahala dari Allah SWTMenjadi pribadi yang disukai oleh Allah SWTMenjadi teladan bagi orang lainPenyebab Emosi MeningkatEmosi bisa meningkat karena berbagai faktor, sepertiStressKelelahanKetidakpuasan terhadap diri sendiri atau orang lainPerasaan cemburu atau iriMenerima kritikan atau celaanMerasa tidak dihargai atau diabaikanDampak Emosi yang Tidak TerkendaliJika emosi tidak terkendali, maka akan timbul dampak negatif bagi diri sendiri dan orang lain. Beberapa dampaknya antara lainMengganggu kesehatan mental dan fisikMeningkatkan risiko konflikMengganggu hubungan dengan orang lainMeningkatkan risiko melakukan hal-hal yang tidak diinginkanCara Mengendalikan Emosi dalam IslamUntuk mengendalikan emosi, terutama amarah, Islam mengajarkan beberapa cara yang bisa dilakukan, antara lainBeristighfar atau memohon ampun kepada Allah SWTBerwudhu atau membersihkan diri dengan airBerzikir atau mengingat Allah SWT dengan ucapan-ucapan tertentuMenghindari situasi yang memicu amarahBerdoa dan meminta pertolongan kepada Allah SWTSalah satu cara yang paling efektif adalah dengan beristighfar. Beristighfar adalah memohon ampun kepada Allah SWT atas segala kesalahan dan dosa yang telah dilakukan. Dalam Islam, beristighfar dianggap sebagai bentuk penyesalan dan upaya untuk memperbaiki diri. Beristighfar juga bisa membantu mengendalikan amarah dan emosi lainnya karena dapat menenangkan pikiran dan dan Ayat-ayat tentang Mengendalikan EmosiDi dalam Al-Quran dan hadits, terdapat banyak ayat dan hadits yang mengajarkan tentang pentingnya mengendalikan emosi. Beberapa di antaranya adalah atau AyatMakna1.โ€œyaitu orang-orang yang menafkahkan hartanya, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan kesalahan orang. Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.โ€ QS. Ali Imran134Menjaga emosi, memaafkan kesalahan orang lain, dan berbuat kebajikan merupakan tindakan yang disukai oleh Allah orang-orang yang apabila marah, mereka dapat menahan amarahnya.โ€ QS. As-Syura37Mengendalikan emosi, termasuk amarah, sangat dianjurkan dalam orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu.โ€ QS. Al-Hujurat13Taqwa atau ketakwaan merupakan nilai penting dalam Islam yang bisa membantu seseorang untuk mengendalikan menjamin sebuah rumah di tengah surga bagi orang yang meninggalkan perselisihan, walaupun dia benar.โ€ HR. Abu DaudMeninggalkan perselisihan dan konflik merupakan tindakan yang disukai oleh Allah SWT dan akan mendapatkan kebaikan di emosi merupakan nilai penting dalam Islam yang diajarkan melalui hadits-hadits Nabi Muhammad SAW. Hadits โ€œJangan marah maka bagimu surgaโ€ atau โ€œLa taghdhab fa-inna la-ka minas-surgaโ€ menjadi pegangan bagi umat Islam untuk mengendalikan amarah dan emosi lainnya. Mengendalikan emosi bisa membawa banyak keutamaan, seperti mendapatkan pahala dari Allah SWT dan menjadi pribadi yang disukai oleh-Nya. Ada banyak cara untuk mengendalikan emosi dalam Islam, seperti beristighfar, berwudhu, berzikir, menghindari situasi yang memicu amarah, dan berdoa. Selain hadits, terdapat juga ayat-ayat dalam Al-Quran yang mengajarkan tentang pentingnya mengendalikan emosi, seperti QS. Ali Imran134 dan QS. As-Syura video of Hadits Jangan Marah Maka Bagimu Surga Keutamaan Menjaga Emosi dalam Islam Laa Taghdhob Walakal Jannah, begitu hafalan hadist Nabi yang akrab bagi anak-anak TK. Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, ada seorang lelaki berkata kepada Nabi shollallohu alaihi wa sallam, โ€œBerilah saya nasihat.โ€ Beliau shollallohu alaihi wa sallam bersabda, โ€œJangan marah.โ€ Lelaki itu terus mengulang-ulang permintaannya dan beliau tetap menjawab, โ€œJangan marah.โ€ HR. Bukhari. Imam Nawawi rohimahulloh mengatakan, โ€œMakna jangan marah yaitu janganlah kamu tumpahkan kemarahanmu. Karena pada hakikatnya marah adalah tabiat manusia. Pemberani adalah yang bisa menahan nafsu saat marah. Hati boleh panas, kepala boleh keras, tetapi pikiran harus tetap cool n fresh. Pastikan pikiranmu tetap jernih, ekspresikan amarahmu dengan sehat, tersenyumlah. Kendalikan diri dan jangan emosi. Menurut sayyidina Ali bin Abi Thalib ra, ada empat momen kebaikan tertentu yang paling berat untuk dilakukan Memaafkan ketika marah Berderma ketika rugi Menjaga diri dari dosa ketika sendirian Menyampaikan kebenaran kepada orang yang ditakuti atau diharapkan Banyak resep jitu untuk mengendalikan amarahmu, salah satu strategi unik yang bisa diterapkan kalau mau marah, pertama baca taโ€™awudz dulu, kalau masih juga mau marah, baca istigfar dengan keras. Masih marah? Ah, keterlaluan. Segera wudhu dan shalatlah, sampai marahmu hilang. Sumber Solikhin Abu Izzudin, The Way to Win, 2008. Pro-U Media Yogyakarta Oleh Melasia Agustina, Hadis larangan marah sangat penting dipahami terutama bagi umat Muslim yang ingin memperkuat ketakwaannya terhadap Allah SWT. Hal tersebut bahkan tertuang dalam HR Bukhari dari Abu marah dalam Islam sendiri bukanlah hal yang baik. Meski Nabi Muhammad SAW pernah marah, namun ia lebih mengutamakan sifat hadis larangan marah serta apa yang akan didapat umat Islam jika mampu menahan marah dan jadi orang yang lebih Larangan Marah dan Keutamaan Menahan Marah dalam IslamFoto Hadis Larangan Marah dan Keutamaan Menahan Marah dalam Islam Orami Photo StockNabi Muhammad SAW pun secara langsung mencontohkan dengan sikapnya untuk tidak marah ketika ada seseorang yang mengotori seorang Arab bodoh yang secara tiba-tiba buang air kecil di pojokan masjid. Melihat hal itu, para sahabat Nabi pun ngamuk dan bahkan ada yang berniat untuk menggebuki orang tanpa ada amarah Nabi pun mencegah dan segera menginstruksikan untuk mengambil ember air. Kemudian beliau pun menyuruh untuk mengguyur tempat yang terkena urin yang melakukan buang air kecil sembarangan tersebut pun langsung dinasihati dan diminta pergi tanpa perlu dihakimi. Hal tersebut karena semua orang sudah mengetahui ia adalah orang yang tidak beberapa hadis larangan marah, simak selengkapnya di sini!1. Dijanjikan SurgaุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠ ุนูŽู…ู’ุฑููˆ ุจู’ู†ู ุฃูŽู†ูŽุณู ุจู’ู†ู ู…ูŽุงู„ููƒูุŒ ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠู‡ู ู‚ูŽุงู„ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ "ู…ูŽู†ู’ ูƒูŽูู‘ูŽ ุบูŽุถูŽุจูŽู‡ู ูƒูŽูู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ู ุนูŽุฐูŽุงุจูŽู‡ูุŒ ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ุฎุฒูŽู†ูŽ ู„ูุณูŽุงู†ูŽู‡ู ุณูŽุชูŽุฑูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽูˆู’ุฑูŽุชูŽู‡ูุŒ ูˆูŽู…ูŽู†ู ุงุนู’ุชูŽุฐูŽุฑูŽ ุฅู„ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ู‚ูŽุจูู„ูŽ ุนูุฐู’ุฑูŽู‡Artinya "Dan bersegeralah kalian kepada ampunan dari Tuhan kalian dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, yaitu orang-orang yang menafkahkan hartanya, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan kesalahan orang," Hadis Nabi Muhammad yang dijelaskan oleh Malik bin Anas.2. Orang yang KuatุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠ ู‡ูุฑูŽูŠู’ุฑูŽุฉูŽุŒ ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ูุŒ ุนูŽู†ู ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…ุŒ ู‚ุงู„ "ู„ูŽูŠู’ุณูŽ ุงู„ุดู‘ูŽุฏููŠุฏู ุจูุงู„ุตู‘ูุฑูุนุฉุŒ ูˆูŽู„ูŽูƒูู†ู‘ูŽ ุงู„ุดู‘ูŽุฏููŠุฏูŽ ุงู„ู‘ูŽุฐููŠ ูŠูŽู…ู’ู„ููƒู ู†ูŽูู’ุณูŽู‡ู ุนูู†ู’ุฏูŽ ุงู„ู’ุบูŽุถูŽุจูArtinya "Orang yang kuat itu bukanlah karena jago gulat, tetapi orang kuat adalah orang yang dapat menahan dirinya di kala sedang marah, "Hadis Nabi Muhammad SAW ini dijelaskan oleh Abu Hurairah Masuk dalam Nasihat RasulullahุฌูŽุงุฑูŠุฉ ุจู’ู†ู ู‚ูุฏุงู…ุฉ ุงู„ุณู‘ูŽุนู’ุฏููŠู‘ูุ› ุฃูŽู†ู‘ูŽู‡ู ุณูŽุฃูŽู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ูŠูŽุง ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูุŒ ู‚ูู„ู’ ู„ููŠ ู‚ูŽูˆู’ู„ู‹ุง ูŠูŽู†ู’ููŽุนูู†ููŠ ูˆุฃู‚ู’ู„ูู„ ุนูŽู„ูŽูŠู‘ูŽุŒ ู„ูŽุนูŽู„ู‘ููŠ ุฃูŽุนููŠู‡ู. ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ "ู„ูŽุง ุชูŽุบู’ุถูŽุจู’". ููŽุฃูŽุนูŽุงุฏูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ุฃูŽุนูŽุงุฏูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ู…ูุฑูŽุงุฑู‹ุงุŒ ูƒูู„ู‘ู ุฐูŽู„ููƒูŽ ูŠูŽู‚ููˆู„ู "ู„ูŽุง ุชูŽุบู’ุถูŽุจู’".Artinya "Bahwa ia pernah bertanya kepada Rasulullah SAW untuk itu ia mengatakan, 'Wahai Rasulullah, ajarkanlah kepadaku suatu nasihat yang bermanfaat bagi diriku, tetapi jangan banyak-banyak agar aku selalu mengingatnya.' Maka Rasulullah SAW bersabda, 'Kamu jangan marah.' Ia mengulangi pertanyaannya kepada Nabi SAW. berkali-kali, tetapi semuanya itu dijawab oleh Nabi SAW dengan kalimat, 'kamu jangan marah'," Dilansir dari NU Online, hadis ini diceritakan oleh Hariah Ibnu Qudaman As-Sa'di.4. Marah Adalah Perbuatan SetanุŒ ุนูŽู†ู’ ุฌูŽุฏู‘ููŠ ุนูŽุทููŠู‘ูŽุฉูŽ -ู‡ููˆูŽ ุงุจู’ู†ู ุณูŽุนู’ุฏู ุงู„ุณู‘ูŽุนู’ุฏููŠู‘ูุŒ ูˆูŽู‚ูŽุฏู’ ูƒูŽุงู†ูŽุชู’ ู„ูŽู‡ู ุตูุญู’ุจูŽุฉูŒ-ู‚ูŽุงู„ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆุณู„ู… "ุฅู†ู‘ูŽ ุงู„ู’ุบูŽุถูŽุจู ู…ูู†ูŽ ุงู„ุดู‘ูŽูŠู’ุทูŽุงู†ูุŒ ูˆุฅู†ู‘ูŽ ุงู„ุดู‘ูŽูŠู’ุทูŽุงู†ูŽ ุฎูู„ูู‚ูŽ ู…ูู†ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุฑู ูˆุฅู†ู‘ูŽู…ูŽุง ุชูุทู’ููŽุฃู ุงู„ู†ู‘ูŽุงุฑู ุจูุงู„ู…ุงุกูุŒ ููŽุฅุฐูŽุง ุฃูุบู’ุถูุจูŽ ุฃุญูŽุฏููƒูู…ู’ ููŽู„ู’ูŠูŽุชูŽูˆุถู‘ูŽุฃู’".Artinya "Telah menceritakan kepadaku ayahku di hadapan kakekku yaitu Atiyyah ibnu Sa'd As-Sa'di yang berpredikat sebagai sahabat, bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda 'Sesungguhnya marah itu perbuatan setan, dan setan itu diciptakan dari api, dan sesungguhnya api itu hanya dapat dipadamkan dengan air. Karena itu, apabila seseorang di antara kalian marah, hendaklah ia berwudu'.5. Orang yang Menahan Marah adalah Orang yang BerimanุนูŽู†ู’ ุฑูŽุฌูู„ู ู…ูู†ู’ ุฃูŽุจู’ู†ูŽุงุกู ุฃูŽุตู’ุญูŽุงุจู ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽุŒ ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠู‡ู ู‚ูŽุงู„ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… "ู…ูŽู†ู’ ูƒูŽุธูŽู…ูŽ ุบูŽูŠู’ุธู‹ุง ูˆูŽู‡ููˆูŽ ู‚ูŽุงุฏูุฑูŒ ุนูŽู„ูŽู‰ ุฃู†ู’ ูŠูู†ู’ููุฐูŽู‡ ู…ูŽู„ุฃู‡ู ุงู„ู„ู‡ู ุฃูŽู…ู’ู†ู‹ุง ูˆูŽุฅูŠู…ุงู†ู‹ุงArtinya "Barang siapa yang menahan amarah, sedangkan dia mampu mengeluarkannya, maka Allah memenuhi rongganya dengan keamanan dan iman."Hadis ini disampaikan oleh Imam Abu Daud. Ia mengatakan telah menceritakan kepada kami Uqbah ibnu Makram, telah menceritakan kepada kami Abdur Rahman yakni Ibnu Mahdi, dari Bisyr yakni Ibnu Mansur, dari Muhammad ibnu Ajlan, dari Suwaid ibnu Wahb, dari seorang lelaki anak seorang sahabat Rasulullah SAW, dari ayahnya yang mengatakan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda seperti yang sudah ini diceritakan oleh Humaid ibnu Abdur Dinanti Bidadariู‚ูŽุงู„ูŽ ุงู„ู’ุฅูู…ูŽุงู…ู ุฃูŽุญู’ู…ูŽุฏู ุญูŽุฏู‘ูŽุซูŽู†ูŽุง ุนูŽุจู’ุฏู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุจู’ู†ู ูŠูŽุฒูŠุฏุŒ ุญูŽุฏู‘ูŽุซูŽู†ูŽุง ุณูŽุนููŠุฏูŒุŒ ุญูŽุฏู‘ูŽุซูŽู†ููŠ ุฃูŽุจููˆ ู…ูŽุฑู’ุญููˆู…ุŒ ุนูŽู†ู’ ุณูŽู‡ู’ู„ ุจู’ู†ู ู…ูุนูŽุงุฐ ุจู’ู†ู ุฃูŽู†ูŽุณูุŒ ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠู‡ูุ› ุฃูŽู†ู‘ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ "ู…ูŽู†ู’ ูƒูŽุธูŽู…ูŽ ุบูŽูŠู’ุธู‹ุง ูˆูŽู‡ููˆูŽ ู‚ูŽุงุฏูุฑูŒ ุนูŽู„ูŽู‰ ุฃูŽู†ู’ ูŠูู†ู’ููุฐูŽู‡ุŒ ุฏูŽุนูŽุงู‡ู ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุฑูุคููˆุณู ุงู„ู’ุฎูŽู„ุงุฆูู‚ูุŒ ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ูŠูุฎูŠุฑูŽู‡ู ู…ูู†ู’ ุฃูŠู‘ู ุงู„ู’ุญููˆุฑู ุดูŽุงุกูŽArtinya "Barang siapa menahan amarah, sedangkan dia mampu untuk melaksanakannya, maka Allah kelak akan memanggilnya di mata semua makhluk, hingga Allah menyuruhnya memilih bidadari manakah yang disukainya," Hadis diriwayatkan Imam Abu Daud, Imam Turmuzi, dan Imam Ibnu Majah.7. Marah Menghimpun Semua Perbuatan JahatุนูŽู†ู’ ุญูู…ูŽูŠุฏ ุจู’ู†ู ุนูŽุจู’ุฏู ุงู„ุฑู‘ูŽุญู’ู…ูŽู†ูุŒ ุนูŽู†ู’ ุฑูŽุฌูู„ู ู…ูู†ู’ ุฃูŽุตู’ุญูŽุงุจู ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฑูŽุฌูู„ูŒ ูŠูŽุง ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูุŒ ุฃูŽูˆู’ุตูู†ููŠ. ู‚ูŽุงู„ูŽ "ู„ูŽุง ุชูŽุบู’ุถูŽุจู’". ู‚ูŽุงู„ูŽ ุงู„ุฑู‘ูŽุฌูู„ู ููŽููŽูƒู‘ูŽุฑู’ุชู ุญููŠู†ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ู…ูŽุง ู‚ูŽุงู„ูŽุŒ ููŽุฅูุฐูŽุง ุงู„ู’ุบูŽุถูŽุจู ูŠูŽุฌู’ู…ูŽุนู ุงู„ุดู‘ูŽุฑู‘ูŽ ูƒูู„ู‘ูŽู‡ูArtinya "Seorang lelaki bertanya, 'Wahai Rasulullah, berwasiatlah untukku.' Nabi SAW menjawab, 'Kamu jangan marah.' Lelaki itu melanjutkan kisahnya, 'Maka setelah kurenungkan apa yang telah disabdakan oleh Nabi SAW tadi, aku berkesimpulan bahwa marah itu menghimpun semua perbuatan jahat.'8. Mendapat Rida AllahุนูŽู†ู ุงุจู’ู†ู ุนูู…ูŽุฑูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ "ู…ูŽุง ุชูŽุฌูŽุฑู‘ูŽุนูŽ ุนูŽุจู’ุฏูŒ ู…ูู†ู’ ุฌูุฑู’ุนูŽุฉู ุฃูŽูู’ุถูŽู„ูŽ ุฃูŽุฌู’ุฑู‹ุง ู…ูู†ู’ ุฌูุฑู’ุนูŽุฉู ุบูŽูŠู’ุธู ูƒูŽุธูŽู…ูŽู‡ูŽุง ุงุจู’ุชูุบูŽุงุกูŽ ูˆูŽุฌู’ู‡ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูArtinya "Tiada suatu regukan pun yang ditelan oleh seorang hamba dengan pahala yang lebih utama selain dari regukan amarah yang ditelan olehnya karena mengharapkan ridha Allah," Hadis ini dikisahkan oleh Ibnu Umar Juga 40 Nama Bayi Laki-laki Bertema Islami yang Unik dan Punya Arti BermaknaNabi Memberi Ampun Bukan Menjatuhkan HukumanFoto hadits larangan marah Foto Orami Photo StockHadits larangan marah pun dicontohkan oleh Rasulullah ketika ada seseorang yang kerap memprovokasi dan memfitnah sebuah kisah lain, Abu Bakar sendiri pernah bersumpah untuk menghukum Misthah karena selalu memprovokasi dan memfitnah putri Nabi serta sang istri, Siti Aisyah dalam peristiwa Haditsul Nabi Muhammad SAW bahkan melarang dan meminta Abu Bakar untuk menggandakan melihat peristiwa tersebut, sikap Nabi Muhammad SAW sendiri menggambarkan dirinya yang selalu mendahulukan ampunan daripada menjatuhkan Juga 9+ Tips dan Ramuan Agar Cepat Hamil dalam Islam, Alami Tanpa Obat-obatan!Orang yang Kuat Adalah Orang yang SabarFoto hadits larangan marah Foto Orami Photo StockHadis larangan marah pun tertuang Hadis Riwayat Muslim. Dalam Hadis Riwayat Muslim, Nabi Muhammad SAW pun pernah meyebutkan bahwa orang yang perkawasa adalah orang yang bisa atau sanggup menahan diri ketika larangan marah tersebut menceritakanโ€œIbnu Masโ€™ud berkata, Nabi bertanya, Siapa yang kalian anggap sebagai orang yang perkasa?โ€™ Kami menjawab, Dia yang tidak bisa dikalahkan keperkasaannya oleh siapa pun.โ€™ Nabi menimpali, Bukan demikian, akan tetapi yang perkasa adalah orang yang bisa menahan dirinya ketika marahโ€™,โ€ HR Muslim.Hadis larangan marah pun diperkuat dengan perkataan Jakfar bin Muhammad yang memiliki arti "Marah adalah kunci dari setiap keburukan."Cara Agar Bisa Meredam Marah dari Imam Al-GhazaliFoto hadits larangan marah Foto Orami Photo StockDikutip adari Islam NU, ada 2 cara yang bisa dilakukan untuk meredam amarah. Yang pertama adalah meredamnya dengan menggunakan ilmu dan yang kedua adalah meredamnya dengan menggunakan Meredam Amarah dengan IlmuImam Al Ghazali menjelaskan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk meredam amarah dengan menggunakan ilmu, yakniPertama, berpikir tentang ayat atau hadis Nabi tentang keutamaan menahan amarah, memaafkan, bersikap ramah dan menahan diri terdorong untuk menggapai pahalanya, dan mencegah dirinya untuk membalas, serta dapat memadamkan menakut-nakuti diri dengan siksa Allah bila ia tetap meluapkan amarahnya. Apakah diri akan aman dari murka Allah di hari kiamat? Padahal diri ini sangat membutuhkan menakut-nakuti diri tentang akibat dari permusuhan dan pembalasan, bagaimana sergapan musuh untuk membalasnya, menggagalkan rencana-rencananya serta bahagianya musuh saat ia tertimpa musibah, padahal seseorang tidak bisa lepas dari musibah-musibah. Takut-takutilah diri sendiri dengan dampak buruk amarah di dunia, bila ia belum bisa takut dari siksaan di akhirat berpikir bagaimana buruknya muka ketika marah. Bayangkan bagaimana raut muka orang lain saat marah, berpikirlah tentang buruknya marah di dalam bahwa saat marah diri seperti anjing yang membahayakan dan binatang buas yang untuk menyerupai orang ramah yang dapat menahan amarah layaknya para nabi, wali, ulama dan para bijak pilihan untuk diri, apakah lebih memilih serupa dengan anjing, binatang buas dan manusia-manusia hina; ataukah memilih untuk menyerupai ulama dan para nabi di dalam kebiasaan mereka? Agar hati ini condong untuk suka meniru perilaku mereka jika masih menyisakan satu tangkai dari akal berpikir tentang sebab yang mendorongnya untuk membalas dan mencegah dari menahan amarah, semisal ketika dalam hati terdapat bujuk rayu setan; Sesungguhnya orang ini membuat kita lemah dan rendah serta menjadikan kita hina di mata manusiaโ€™.Maka jawablah dengan tegas di hatimu Aku heran denganmu. Kamu sekarang mencemoohku karena menahan diri, sedangkan kamu tidak mencemooh dari kehinaan di hari kiamat. Kamu tidak khawatir dirimu akan hina di sisi Allah, para malaikat dan para Nabiโ€™.โ€โ€œKetika ia menahan amarah, maka seyogiayanya menahan amarah karena Allah. Yang demikian itu bisa membuatnya agung di sisi Allah,โ€ Syekh Jamaluddin al-Qasimi, Mauโ€™idhah al-Muโ€™mini Min Ihyaโ€™ Ulum al-Din, hal. 208Baca Juga 3+ Macam-macam Najis dalam Islam dan Cara Membersihkannya, Catat!2. Meredam Amarah dengan AmalSementara itu, menahan amarah bisa dengan melakukan zikir serta membaca ta'awudz. Kemudian cobalah untuk menenangkan posisi yang bisa membuat hati menjadi lebih tenang. Jika kita sedang marah dalam keadaan berdiri, cobalah untuk berganti menjadi posisi jika kita marah dalam posisi duduk, kita bisa berganti posisi dengan berbaring pun dianjurkan untuk melakukan wudu menggunakan air itu dia hadis larangan marah serta cara yang bisa dilakukan agar bisa menenangkan diri. Semoga hadis larangan marah bisa membuat kita menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih bisa bersabar. ilustrasi thinkstockphotos Berikut ini hadits Arbain Nawawi ke-16, penjelasan dan fiqih atau kandungan haditsnya. Matan-nya singkat, โ€œJangan marah.โ€ Namun kadungannya sangat luas dan manfaatnya sangat banyak. Arbain Nawawi ุงู„ุฃุฑุจุนูŠู† ุงู„ู†ูˆูˆูŠุฉ adalah kumpulan hadits pilihan yang disusun oleh Imam An Nawawi rahimahullah. Jumlahnya hanya 42 hadits, tetapi mengandung pokok-pokok ajaran Islam. Arbain Nawawi ke-16 dan TerjemahPenjelasan HaditsKandungan Hadits dan Pelajaran Penting1. Rindu kepada Surga2. Akhlak Seorang Muslim3. Marah Menghimpun Seluruh Keburukan4. Sabar Menghimpun Seluruh Kebaikan5. Mengendalikan Marah Kunci Masuk Surga6. Kiat Mengatasi Marah7. Marah karena Mencari Keridhaan Allah Arbain Nawawi ke-16 dan Terjemah ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจูู‰ ู‡ูุฑูŽูŠู’ุฑูŽุฉูŽ โ€“ ุฑุถู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู†ู‡ โ€“ ุฃูŽู†ูŽู‘ ุฑูŽุฌูู„ุงู‹ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ูู„ู†ูŽู‘ุจูู‰ูู‘ โ€“ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… โ€“ ุฃูŽูˆู’ุตูู†ูู‰ . ู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ุงูŽ ุชูŽุบู’ุถูŽุจู’ . ููŽุฑูŽุฏูŽู‘ุฏูŽ ู…ูุฑูŽุงุฑู‹ุง ุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ุงูŽ ุชูŽุบู’ุถูŽุจู’ Abu Hurairah radhiyallahu anhu berkata, seorang laki-laki berkata kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam, โ€œBerilah aku nasihat.โ€ Beliau menjawab โ€œJangan marah.โ€ Beliau mengulanginya beberapa kali, โ€œJangan marah.โ€ HR. Bukhari Penjelasan Hadits Imam Bukhari meriwayatkan hadits ini dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu. Shahabat yang paling banyak meriwayatkan hadits, berkat mulazamah-nya bersama Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Hadits ini juga termasuk jawamiโ€™ul kalim, singkat padat dan mengandung banyak pelajaran berharga. Ia menjelaskan larangan marah. Dan dalam larangan ini terkandung kebaikan dunia dan akhirat. Kata rajul ุฑุฌู„ artinya adalah seorang laki-laki. Sebagian ulama mengatakan bahwa laki-laki dalam hadits ini adalah Abu Dardaโ€™ radhiyallahu anhu. Sebagaimana riwayat Imam Thabrani ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠ ุงู„ุฏูŽู‘ุฑู’ุฏูŽุงุกูุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู‚ูู„ู’ุชู ูŠูŽุง ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ูุŒ ุฏูู„ูŽู‘ู†ููŠ ุนูŽู„ูŽู‰ ุนูŽู…ูŽู„ู ูŠูุฏู’ุฎูู„ูู†ููŠ ุงู„ู’ุฌูŽู†ูŽู‘ุฉูŽุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ุง ุชูŽุบู’ุถูŽุจู’ุŒ ูˆูŽู„ูŽูƒูŽ ุงู„ู’ุฌูŽู†ูŽู‘ุฉู Abu Dardaโ€™ berkata, aku bertanya โ€œWahai Rasulullah, tunjukilah aku suatu amal yang memasukkan aku ke surga.โ€ Rasulullah menjawab, โ€œJangan marah, bagimu surga.โ€ HR. Thabrani Ada pula yang mengatakan bahwa laki-laki tersebut adalah Jariyah Ibnu Qudamah radhiyallahu anhu. Sebagaimana riwayat Imam Ahmad ุนูŽู†ู’ ุฌูŽุงุฑููŠูŽุฉู ุจู’ู†ู ู‚ูุฏูŽุงู…ูŽุฉูŽ ุงู„ุณูŽู‘ุนู’ุฏูู‰ูู‘ ุฃูŽู†ูŽู‘ู‡ู ุณูŽุฃูŽู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู -ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…- ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ูŠูŽุง ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ู‚ูู„ู’ ู„ูู‰ ู‚ูŽูˆู’ู„ุงู‹ ูŠูŽู†ู’ููŽุนูู†ูู‰ ูˆูŽุฃูŽู‚ู’ู„ูู„ู’ ุนูŽู„ูŽู‰ูŽู‘ ู„ูŽุนูŽู„ูู‘ู‰ ุฃูŽุนููŠู‡ู. ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู -ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…- ู„ุงูŽ ุชูŽุบู’ุถูŽุจู’ . ููŽุฃูŽุนูŽุงุฏูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ุญูŽุชูŽู‘ู‰ ุฃูŽุนูŽุงุฏูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ู…ูุฑูŽุงุฑุงู‹ ูƒูู„ูู‘ ุฐูŽู„ููƒูŽ ูŠูŽู‚ููˆู„ู ู„ุงูŽ ุชูŽุบู’ุถูŽุจู’ Dari Jariyah bin Qudamah As Saโ€™di bahwa ia bertanya kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, โ€œWahai Rasulullah, katakanlah kepadaku satu perkataan yang bermanfaat dan persingkatlah untukku agar aku bisa memahaminya.โ€ Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, โ€œJangan marah.โ€ Ia mengulangi pertanyaan tersebut berulang-ulang dan setiap pertanyaan dijawab oleh Rasulullah, โ€œJangan marah.โ€ HR. Ahmad Siapa pun laki-laki itu, larangan marah ini sangat penting sehingga Rasulullah menasihatkan kepada banyak shahabat. Dan tentu saja, nasihat ini juga berlaku untuk seluruh umatnya. Ghadhab ุบุถุจ artinya marah. Ibnu Qudamah menjelaskan, marah adalah darah di dalam hati yang mendidih karena mencari pelampiasan. Marah membuat darah hatinya mendidih lalu menyebar ke seluruh nadi dan naik ke seluruh badan sebagaimana naiknya air yang mendidih. Sedangkan menurut Aidh Al Qarni, marah adalah mendidihnya darah dalam hati untuk menuntut balas atau akibat terhalangnya seseorang dari mencapai tujuan dan keinginan. Baca juga Ayat Kursi Kandungan Hadits dan Pelajaran Penting Hadits ini mengandung banyak pelajaran penting. Mulai dari hal paling mendasar dari akhlak seorang seorang, yakni pengelolaan emosi. Berikut ini beberapa poin utama yang bisa kita ambil dari hadits yang singkat ini 1. Rindu kepada Surga Sabda Rasulullah โ€œla taghdlobโ€ umumnya didahului dengan pertanyaan atau permintaan para sahabat yang ingin masuk surga. ูŠูŽุง ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ูุŒ ุฏูู„ูŽู‘ู†ููŠ ุนูŽู„ูŽู‰ ุนูŽู…ูŽู„ู ูŠูุฏู’ุฎูู„ูู†ููŠ ุงู„ู’ุฌูŽู†ูŽู‘ุฉูŽ โ€œWahai Rasulullah, tunjukilah aku suatu amal yang memasukkan aku ke surga.โ€ Pada hadits 16 Arbain Nawawi ini, sahabat minta nasihat. Aushinii ุฃูˆุตู†ูŠ yang artinya, nasihatilah aku. Seorang muslim itu suka minta nasihat. Nasihat yang bermanfaat di dunia dan akhirat. Nasihat yang memasukkan ke dalam surga. Demikian pula akan kita dapati banyak dialog shahabat dengan Rasulullah dalam hadits-hadits lainnya yang menunjukkan betapa para shahabat sangat merindukan surga. Kerinduan kepada surga ini kemudian membuat para sahabat Nabi selalu berorientasi mendapatkannya. Dengan menanyakan kepada Rasulullah amal-amal yang bisa memasukkan ke surga lalu dengan bersegera mereka mengamalkannya. Semoga kita juga memiliki kerinduan yang sama. Sebab dunia ini sementara. Hidup di dunia ini sebentar saja. Sedangkan akhirat yang kekal abadi selamanya, di sana hanya ada dua tempat kembali; surga dan neraka. 2. Akhlak Seorang Muslim Hadits ini menunjukkan akhlak mendasar seorang muslim. Pengelolaan emosi yang baik akan menjaga dirinya dari banyak keburukan dan mendatangkan banyak kebaikan. Dan itu terangkum dalam sabda Rasulullah, โ€œJangan marah.โ€ Abu Muhammad Abdullah Ibnu Zaid, seorang ulama besar madzhab Maliki di Maroko mengatakan, โ€œSiklus kebaikan terletak pada empat hadits. Pertama, Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah berkata yang baik atau diam. Kedua, Di antara tanda sempurnanya iman seseorang adalah meninggalkan perkara yang tidak mendatangkan manfaat bagi baginya. Ketiga, Jangan marah. Keempat, Tidak sempurna iman seseorang hingga ia mencintai saudaranya seperti mencintai dirinya sendiri.โ€ Sabar dan menahan marah juga merupakan karakter orang yang bertaqwa. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Taโ€™ala ูˆูŽุณูŽุงุฑูุนููˆุง ุฅูู„ูŽู‰ ู…ูŽุบู’ููุฑูŽุฉู ู…ูู†ู’ ุฑูŽุจูู‘ูƒูู…ู’ ูˆูŽุฌูŽู†ูŽู‘ุฉู ุนูŽุฑู’ุถูู‡ูŽุง ุงู„ุณูŽู‘ู…ูŽูˆูŽุงุชู ูˆูŽุงู„ู’ุฃูŽุฑู’ุถู ุฃูุนูุฏูŽู‘ุชู’ ู„ูู„ู’ู…ูุชูŽู‘ู‚ููŠู†ูŽ . ุงู„ูŽู‘ุฐููŠู†ูŽ ูŠูู†ู’ููู‚ููˆู†ูŽ ูููŠ ุงู„ุณูŽู‘ุฑูŽู‘ุงุกู ูˆูŽุงู„ุถูŽู‘ุฑูŽู‘ุงุกู ูˆูŽุงู„ู’ูƒูŽุงุธูู…ููŠู†ูŽ ุงู„ู’ุบูŽูŠู’ุธูŽ ูˆูŽุงู„ู’ุนูŽุงูููŠู†ูŽ ุนูŽู†ู ุงู„ู†ูŽู‘ุงุณู ูˆูŽุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ูŠูุญูุจูู‘ ุงู„ู’ู…ูุญู’ุณูู†ููŠู†ูŽ Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, yaitu orang-orang yang menafkahkan hartanya, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan kesalahan orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. QS. Ali Imran 133-134 3. Marah Menghimpun Seluruh Keburukan Dalam hadits ini, Rasulullah mengulang-ulang sabda โ€œjangan marah.โ€ Menunjukkan betapa pentingnya larangan marah. Di antaranya karena marah adalah seluruh keburukan. Dalam hadits yang diriwayatkan Imam Ahmad, laki-laki yang mendapat nasihat โ€œjangan marahโ€ itu akhirnya mengerti bahwa kemarahan menghimpun seluruh keburukan. ุนูŽู†ู’ ุญูู…ูŽูŠู’ุฏู ุจู’ู†ู ุนูŽุจู’ุฏู ุงู„ุฑูŽู‘ุญู’ู…ูŽู†ู ุนูŽู†ู’ ุฑูŽุฌูู„ู ู…ูู†ู’ ุฃูŽุตู’ุญูŽุงุจู ุงู„ู†ูŽู‘ุจูู‰ูู‘ -ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…- ู‚ูŽุงู„ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฑูŽุฌูู„ูŒ ูŠูŽุง ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุฃูŽูˆู’ุตูู†ูู‰. ู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ุงูŽ ุชูŽุบู’ุถูŽุจู’ ยป. ู‚ูŽุงู„ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุงู„ุฑูŽู‘ุฌูู„ู ููŽููŽูƒูŽู‘ุฑู’ุชู ุญููŠู†ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุงู„ู†ูŽู‘ุจูู‰ูู‘ -ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…- ู…ูŽุง ู‚ูŽุงู„ูŽ ููŽุฅูุฐูŽุง ุงู„ู’ุบูŽุถูŽุจู ูŠูŽุฌู’ู…ูŽุนู ุงู„ุดูŽู‘ุฑูŽู‘ ูƒูู„ูŽู‘ู‡ู Dari Humaid bin Abdurrahman, dari seorang laki-laki shahabat Nabi shallallahu alaihi wasallam, ia mengatakan, ada seorang laki-laki berkata, โ€œWahai Rasulullah, berilah aku nasihat.โ€ Rasulullah bersabda, โ€œJangan marah.โ€ Laki-laki itu kemudian mengatakan, โ€œMaka aku memikirkan apa yang Nabi shallallahu alaihi wasallam sabdakan dan mengerti bahwa kemarahan menghimpun seluruh keburukan.โ€ HR. Ahmad Betapa banyaknya keburukan yang terjadi akibat seseorang tidak bisa menahan marah. Kata-kata yang tidak terkontrol hingga tindakan di luar kendali dan keputusan tanpa pikir panjang yang akhirnya disesali. Saat marah, suami dan istri mengeluarkan kata-kata yang tidak terkontrol hingga membuat rumah tangga berantakan. Bahkan kadang berujung kata cerai dan perpisahan. Bukan hanya mereka berdua yang rugi, anak-anak juga menderita menjadi korban. Ketika marah, orangtua bisa berbuat di luar kendali. Selain kata-kata yang membuat anak takut, terkadang ayah yang marah main tangan kepada anak. Buah hati yang mestinya disayangi justru disakiti. Anak yang mestinya mendapat kasih sayang justru menjadi sasaran kekerasan. Anak pun tumbuh dengan luka inner child dan mengalami amputasi kecerdasan. Apalagi pemimpin yang suka marah. Keputusannya yang tanpa pikir panjang saat marah akan berakibat buruk kepada orang-orang yang dipimpinnya bahkan kepada pihak ketiga yang menjadi stake holder kepemimpinannya. Semakin tinggi level kepemimpinan, semakin luas dampak buruk akibat kemarahannya. Pemimpin perusahaan yang marah lalu mengambil keputusan tanpa pikir panjang, ia bisa merusak perusahaan yang ia pimpin. Kepala daerah yang mengambil keputusan dalam kondisi marah, ia bisa merusak masa depan daerahnya. Apalagi kepala negara. Bukankah tidak sedikit perang antar negara yang tercipta akibat kemarahan? 4. Sabar Menghimpun Seluruh Kebaikan Kemarahan menghimpun seluruh keburukan. Kebalikannya, sabar menghimpun seluruh kebaikan. Seseorang yang sabar dan tidak marah, ia akan mendapatkan kebahagiaan dan ketenangan. Maka kata-katanya pun terkontrol, tindakannya terkendali, keputusannya juga matang. Orang yang sabar dan menjauhi kemarahan, ia akan dicintai Allah kemudian dicintai sesama manusia. ุนูŽู†ู’ ุนูŽุจู’ุฏู ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุจู’ู†ู ุนูŽู…ู’ุฑููˆ ุฃูŽู†ูŽู‘ู‡ู ุณูŽุฃูŽู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู -ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…- ู…ูŽุงุฐูŽุง ูŠูุจูŽุงุนูุฏูู†ูู‰ ู…ูู†ู’ ุบูŽุถูุจู ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุนูŽุฒูŽู‘ ูˆูŽุฌูŽู„ูŽู‘ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ุงูŽ ุชูŽุบู’ุถูŽุจู’ Dari Abdullah bin Amr, ia berkata kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, โ€œApa yang bisa menjauhkanku dari kemurkaan Allah Azza wa Jalla?โ€ Rasulullah bersabda, โ€œJangan marah.โ€ HR. Ahmad Sabar dan tidak marah juga merupakan kekuatan yang sesungguhnya. Sebagaimana sabda Rasulullah ู„ูŽูŠู’ุณูŽ ุงู„ุดูŽู‘ุฏููŠุฏู ุจูุงู„ุตูู‘ุฑูŽุนูŽุฉู ุŒ ุฅูู†ูŽู‘ู…ูŽุง ุงู„ุดูŽู‘ุฏููŠุฏู ุงู„ูŽู‘ุฐูู‰ ูŠูŽู…ู’ู„ููƒู ู†ูŽูู’ุณูŽู‡ู ุนูู†ู’ุฏูŽ ุงู„ู’ุบูŽุถูŽุจู Orang yang kuat bukanlah orang yang pandai bergulat. Sesungguhnya orang yang kuat adalah orang yang bisa menguasai dirinya ketika marah. HR. Ahmad 5. Mengendalikan Marah Kunci Masuk Surga Rasulullah mengulang-ulang nasihat โ€œjangan marahโ€ menunjukkan pentingnya sabar dan mengelola emosi dengan baik. Yang paling membahagiakan adalah hadits โ€œjangan marahโ€ yang diriwayatkan Abu Dardaโ€™. Sebab sabar dan tidak marah merupakan kunci surga. ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠ ุงู„ุฏูŽู‘ุฑู’ุฏูŽุงุกูุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู‚ูู„ู’ุชู ูŠูŽุง ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ูุŒ ุฏูู„ูŽู‘ู†ููŠ ุนูŽู„ูŽู‰ ุนูŽู…ูŽู„ู ูŠูุฏู’ุฎูู„ูู†ููŠ ุงู„ู’ุฌูŽู†ูŽู‘ุฉูŽุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ุง ุชูŽุบู’ุถูŽุจู’ุŒ ูˆูŽู„ูŽูƒูŽ ุงู„ู’ุฌูŽู†ูŽู‘ุฉู Abu Dardaโ€™ berkata, aku bertanya โ€œWahai Rasulullah, tunjukilah aku suatu amal yang memasukkan aku ke surga.โ€ Rasulullah menjawab, โ€œJangan marah, bagimu surga.โ€ HR. Thabrani โ€œEmpat hal yang siapapun bisa melakukannya, niscaya Allah akan menjaganya dari setan dan dijauhkan dari neraka,โ€ kata Hasan Al Bashri. โ€œYaitu orang yang mampu menguasai dirinya ketika menginginkan sesuatu, merasa takut, ketika syahwatnya bergejolak dan ketika marah.โ€ Keistimewaan lainnya bagi orang-orang yang sabar dan tidak marah, terutama saat ia bisa membalas, Allah menyediakan hadiah istimewa baginya di surga. Yakni bidadari spesial. ู…ูŽู†ู’ ูƒูŽุธูŽู…ูŽ ุบูŽูŠู’ุธู‹ุง โ€“ ูˆูŽู‡ููˆูŽ ู‚ูŽุงุฏูุฑูŒ ุนูŽู„ูŽู‰ ุฃูŽู†ู’ ูŠูู†ู’ููุฐูŽู‡ู โ€“ ุฏูŽุนูŽุงู‡ู ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุนูŽุฒูŽู‘ ูˆูŽุฌูŽู„ูŽู‘ ุนูŽู„ูŽู‰ ุฑูุกููˆุณู ุงู„ู’ุฎูŽู„ุงูŽุฆูู‚ู ูŠูŽูˆู’ู…ูŽ ุงู„ู’ู‚ููŠูŽุงู…ูŽุฉู ุญูŽุชูŽู‘ู‰ ูŠูุฎูŽูŠูู‘ุฑูŽู‡ู ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ุญููˆุฑู ู…ูŽุง ุดูŽุงุกูŽ Barangsiapa yang menahan marah, padahal ia mampu melampiaskannya, kelak pada hari kiamat Allah Azza wa jalla memanggilnya di hadapan seluruh makhluk hingga memberikan pilihan kepadanya, bidadari mana yang ia inginkan. HR. Thabrani; hasan 6. Kiat Mengatasi Marah Dalam hadits ini Rasulullah menasihatkan โ€œjangan marah.โ€ Bagaimana kiat mengatasi marah? Jawabannya ada pada hadits-hadits lain dan penjelasan para ulama. Antara lain Menghilangkan atau meminimalisir penyebab marahMengingat dampak dan bahaya marahMengingat keutamaan mengendalikan marahMembaca taโ€™awudzMengubah posisi. Jika sedang berdiri, maka duduklah. Jika duduk masih marah, bicara, 7. Marah karena Mencari Keridhaan Allah Syaikh Musthafa Dieb Al Bugha menjelaskan bahwa marah yang dilarang dalam hadits ini adalah marah karena dendam dan bukan untuk membela agama Allah. Sedangkan marah karena mencari keridhaan Allah dan membela agama-Nya tidak dilarang. Bahkan pada kasus tertentu menjadi wajib. Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu anha mengatakan ูˆูŽู…ูŽุง ุงู†ู’ุชูŽู‚ูŽู…ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุตูŽู„ูŽู‘ู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ูŽู‘ู…ูŽ ู„ูู†ูŽูู’ุณูู‡ู ุฅูู„ูŽู‘ุง ุฃูŽู†ู’ ุชูู†ู’ุชูŽู‡ูŽูƒูŽ ุญูุฑู’ู…ูŽุฉู ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ูุŒ ููŽูŠูŽู†ู’ุชูŽู‚ูู…ูŽ ู„ูู„ูŽู‘ู‡ู ุจูู‡ูŽุง Tidaklah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam membalas atau menghukum karena dirinya disakiti sedikit pun, kecuali apabila kehormatan Allah dilukai. Beliau menghukum dengan sebab itu karena Allah azza wa jalla. HR. Bukhari dan Muslim Demikian pula, beliau bisa marah jika melihat atau mendengar apa yang dimurkai Allah. Beliau tidak membiarkan kejahatan, kemungkaran atau keburukan terjadi. ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจูู‰ ู…ูŽุณู’ุนููˆุฏู ุงู„ุฃูŽู†ู’ุตูŽุงุฑูู‰ูู‘ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฌูŽุงุกูŽ ุฑูŽุฌูู„ูŒ ุฅูู„ูŽู‰ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู -ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…- ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุฅูู†ูู‘ู‰ ู„ุฃูŽุชูŽุฃูŽุฎูŽู‘ุฑู ุนูŽู†ู’ ุตูŽู„ุงูŽุฉู ุงู„ุตูู‘ุจู’ุญู ู…ูู†ู’ ุฃูŽุฌู’ู„ู ููู„ุงูŽู†ู ู…ูู…ูŽู‘ุง ูŠูุทููŠู„ู ุจูู†ูŽุง. ููŽู…ูŽุง ุฑูŽุฃูŽูŠู’ุชู ุงู„ู†ูŽู‘ุจูู‰ูŽู‘ -ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…- ุบูŽุถูุจูŽ ููู‰ ู…ูŽูˆู’ุนูุธูŽุฉู ู‚ูŽุทูู‘ ุฃูŽุดูŽุฏูŽู‘ ู…ูู…ูŽู‘ุง ุบูŽุถูุจูŽ ูŠูŽูˆู’ู…ูŽุฆูุฐู ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ูŠูŽุง ุฃูŽูŠูู‘ู‡ูŽุง ุงู„ู†ูŽู‘ุงุณู ุฅูู†ูŽู‘ ู…ูู†ู’ูƒูู…ู’ ู…ูู†ูŽููู‘ุฑููŠู†ูŽ ููŽุฃูŽูŠูู‘ูƒูู…ู’ ุฃูŽู…ูŽู‘ ุงู„ู†ูŽู‘ุงุณูŽ ููŽู„ู’ูŠููˆุฌูุฒู’ ููŽุฅูู†ูŽู‘ ู…ูู†ู’ ูˆูŽุฑูŽุงุฆูู‡ู ุงู„ู’ูƒูŽุจููŠุฑูŽ ูˆูŽุงู„ุถูŽู‘ุนููŠููŽ ูˆูŽุฐูŽุง ุงู„ู’ุญูŽุงุฌูŽุฉู Dari Abu Masโ€™ud Al Anshari, ia berkata, seorang laki-laki menghadap Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam lalu berkata, โ€œSesungguhnya aku memperlambat shalat Shubuh disebabkan oleh Si Fulan imam shalat yang memanjangkan shalat dengan kami.โ€ Maka tidaklah aku melihat Nabi Shallallahu alaihi wa sallam marah dalam memberikan nasihat yang lebih hebat dari kemarahan beliau pada hari itu. Lantas beliau bersabda, โ€œWahai manusia, sesungguhnya di antara kamu itu ada orang-orang yang membuat manusia lari dari agama! Siapa saja di antara kamu yang mengimami orang banyak, maka hendaklah dia meringkaskan. Karena sesungguhnya di belakangnya, ada orang yang sudah tua, orang yang lemah, dan orang yang memiliki keperluan.โ€ HR. Muslim Suatu hari Abu Dzar Al Ghifari radhiyallahu anhu pernah berselisih dengan Bilal radhiyallahu anhu. Lalu Abu Dzar menghina Bilal dengan menyebut โ€œanak budak hitam.โ€ Mengetahui itu, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam marah lantas bersabda ูŠูŽุง ุฃูŽุจูŽุง ุฐูŽุฑูู‘ ุฃูŽุนูŽูŠูŽู‘ุฑู’ุชูŽู‡ู ุจูุฃูู…ูู‘ู‡ู ุฅูู†ูŽู‘ูƒูŽ ุงู…ู’ุฑูุคูŒ ูููŠูƒูŽ ุฌูŽุงู‡ูู„ููŠูŽู‘ุฉูŒ Wahai Abu Dzar, apakah kamu menghina ibunya? Sesungguhnya dalam dirimu masih ada sifat jahiliyah. HR. Bukhari Lalu Abu Dzar segera minta maaf kepada Bilal. Ia letakkan kepalanya di tanah, minta Bilal menginjaknya. Bilal tidak mau, ia sudah memaafkan Abu Dzar. [Muchlisin BK/BersamaDakwah]

jangan marah bagimu surga hadits